India semakin serius dalam persaingan kecerdasan buatan AI2.18%->Harga AI Saat Ini
Rp 1.976
2.18%
Market Cap
Rp 259,6 Miliar
Volume Trading
Rp 99,8 Miliar
Suplai Beredar
Rp 130.000.000
global dan berencana meluncurkan model AI generatif buatan lokal pada tahun 2025. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri IT India, Ashwini Vaishnaw, dalam acara Utkarsh Odisha Conclave.
Langkah ini menandai ambisi India untuk membangun AI yang lebih inklusif dan mendukung keberagaman bahasa serta budaya di negara tersebut.
Simak berita lengkapnya berikut ini!
India Siap Tantang Pemain Besar AI dengan Infrastruktur Kuat
Menurut laporan Economic Times of India, India telah mengakuisisi 18.693 unit GPU, termasuk 12.896 unit Nvidia H100s, yang merupakan salah satu prosesor AI tercanggih di dunia saat ini. Selain itu, India juga mengincar investasi asing senilai $20 miliar (Rp325,6 triliun) dalam pengembangan pusat data selama tiga tahun ke depan.
Vaishnaw menegaskan bahwa setidaknya enam pengembang AI utama di India akan dapat mengembangkan model AI dalam waktu empat hingga delapan bulan ke depan. Model ini akan dirancang khusus untuk mendukung berbagai bahasa dan budaya lokal, membuatnya lebih relevan dengan populasi India yang beragam.
DeepSeek R1 Memicu Perubahan Paradigma dalam AI Global
Langkah India ini bertepatan dengan munculnya DeepSeek R1, model AI open-source yang dapat bersaing dengan model dari OpenAI, tetapi dengan biaya pelatihan yang jauh lebih rendah.
Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa skala AI tidak selalu membutuhkan daya komputasi besar, yang mengubah cara pandang banyak negara tentang strategi pengembangan AI.
Di sisi lain, keberhasilan DeepSeek juga membuat Amerika Serikat mempertimbangkan pembatasan lebih ketat terhadap ekspor chip AI berkinerja tinggi, terutama yang diproduksi oleh Nvidia. Langkah ini bertujuan untuk menjaga dominasi AS dalam sektor semikonduktor dan AI, tetapi juga menuai kritik dari berbagai pihak.
Baca juga: Pi Network Mainnet Update: Deadline KYC Diperpanjang Hingga 28 Februari 2025!
AS Perketat Ekspor Chip AI, Trump Dorong Proyek “Stargate”
Pemerintahan Presiden Donald Trump semakin agresif dalam mempertahankan posisi AS sebagai pemimpin AI global. Salah satu kebijakan yang telah diterapkan adalah tiga kali pembatasan ekspor terhadap penjualan chip Nvidia ke China, termasuk:
Larangan ekspor prosesor AI Nvidia H100 pada tahun 2022.
Embargo penjualan komponen semikonduktor pada 2023.
Pelarangan varian chip Nvidia A800 dan H800, yang sebelumnya dimodifikasi untuk mematuhi sanksi AS tetapi tetap memiliki performa tinggi.
Untuk memastikan dominasi AS dalam teknologi AI, Trump mengumumkan proyek “Stargate”, sebuah inisiatif senilai $500 miliar (Rp8,14 kuadriliun) yang dipimpin oleh OpenAI, Oracle, dan SoftBank. Proyek ini bertujuan untuk membangun infrastruktur AI terbesar di dunia dan mempercepat inovasi di sektor kecerdasan buatan.
Namun, kebijakan pembatasan ekspor ini menuai kritik, karena dianggap dapat menghambat daya saing perusahaan AS di pasar global dan memberi peluang bagi negara-negara lain, termasuk India dan China, untuk berkembang lebih cepat dalam teknologi AI.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.