Di zaman modern seperti sekarang, sudah banyak calon pengantin yang memilih menggunakan undangan digital ketimbang undangan kertas yang dicetak. Rupanya, langkah ini memberi dampak baik bagi lingkungan.
Ya, mengganti undangan fisik ke undangan digital diklaim bisa menyelamatkan Bumi dari emisi karbon dioksida ekuivalen. Berdasarkan kajian berbagai lembaga lingkungan internasional seperti Environmental Paper Network dan Carbon Trust, satu undangan fisik rata-rata menghasilkan 140 gram emisi karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) yang berasal dari proses produksi kertas, pencetakan, dan distribusi.
Dengan mengalihkan seluruh proses ini ke format digital, Viding, platform digitalisasi pernikahan, secara kolektif telah membantu menghindari lebih dari 312 ton CO₂e emisi karbon. Sebab, hingga Juni 2025, platform tersebut sudah mengirimkan lebih dari 2,4 juta undangan digital melalui platformnya.
Estimasi ini setara menanam lebih dari 14.800 pohon baru dengan asumsi satu pohon dewasa rata-rata menyerap sekitar 21 kg CO₂e per tahun.
“Sejak awal, kami membayangkan Viding sebagai One Stop Platform Digitalisasi Pernikahan, bukan hanya untuk efisiensi teknis, tetapi juga sebagai solusi sosial dan lingkungan,” ujar Alki Adi Joyo Diharjo, CEO Viding dalam keterangan resminya.
“Undangan digital adalah bukti nyata bahwa momen sakral bisa dirayakan tanpa meninggalkan jejak karbon,” tambah Joy.
Menurut Joy, preferensi terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama di kalangan pasangan muda yang akrab dengan teknologi dan memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. Dia menjelaskan, pihaknya terus memperkaya fitur digital, mulai dari buku tamu digital, live streaming, yang dilengkapi dengan Viding Studio dan didukung dengan AI generative.