Dalam beberapa hari terakhir, pasar aset digital seperti kripto mengalami tekanan signifikan menyusul memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Harga Bitcoin, yang sempat menyentuh titik terendah di 104.601 dolar AS, kini diperdagangkan di kisaran 106.662 dolar AS, mencerminkan fluktuasi sekitar 2 persen dalam kurun 24 jam terakhir.
Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor menarik diri dari aset berisiko tinggi. Tidak terkecuali pasar digital kripto, meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional, tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.
Komdigi Peringatkan 7 PSE Bandel, eBay hingga Xbox Terancam Diblokir
Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia mengungkapkan pentingnya sikap tenang, kesiapan, dan pandangan jangka panjang bagi para pelaku pasar. “Kami memahami bahwa situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital,” ujar Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi dalam keterangan persnya, Jumat (20/6/2025).
“Fundamental teknologi blockchain tetap kuat. Dalam jangka panjang, kami percaya potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global,” katanya
Komdigi Pastikan Eksistensi Media dan Profesi Jurnalis Terus Dijaga!
Mereka mengingatkan kembali pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Dalam situasi global yang dinamis, strategi investasi yang seimbang dan informatif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.
“Penting bagi investor memahami profil risikonya masing-masing, tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat, dan menjaga diversifikasi portofolio sebagai bentuk perlindungan diri,” ujar Resna.