Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini menghadapi gelombang baru serangan siber yang kian canggih. Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkapkan adanya lonjakan signifikan sebesar 115% dalam ancaman siber yang menyamar sebagai alat produktivitas daring populer, khususnya peniru ChatGPT, dalam empat bulan pertama tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Fenomena ini menunjukkan bahwa penjahat siber semakin memanfaatkan popularitas layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menyebarkan perangkat lunak berbahaya. Menurut Kaspersky, hampir 8.500 pengguna UMKM telah menjadi korban serangan siber di mana malware disamarkan sebagai aplikasi seperti Zoom, Microsoft Office, serta layanan AI baru seperti ChatGPT dan DeepSeek. DeepSeek, model bahasa besar yang baru diluncurkan tahun 2025, langsung menjadi target peniruan dengan 83 file berbahaya yang terdeteksi.
Vasily Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky, menyoroti bahwa penyerang cukup selektif dalam memilih alat AI sebagai umpan. “Popularitas layanan dan kehebohan di sekitarnya sangat memengaruhi kemungkinan penyerang akan menggunakan alat tersebut sebagai penyamaran malware,” jelas Kolesnikov. Ia menambahkan, semakin banyak publisitas yang diterima suatu alat, semakin besar kemungkinan pengguna akan menemukan paket palsu di internet.